Bismillahirrohmanirrohim. Allah, Allah. Alhamdulillah atas barokah hari ini! Mohon ampun atas keluhan-keluhan yang membuat rasa syukur sulit tertelan 🙂

Yogyakarta, 31 Rabbiul Akhir 1439

_____

PERTEMUAN
Ada beberapa cerita yang belum sempat aku sampaikan. Di antaranya ialah pertemuan dengan dua sahabat yang betul-betul kurindukan. Alhamdulillah masih berkesempatan. Pertama, dengan Sekar Langit Pramesti (tanpa h, hehe), atau Yasmin, biasa kumenyebutnya. Awalnya tidak ada rencana di antara kami mengenai tempat tujuan. Terpenting adalah pokoknya bertemu.

Dia memboncengkanku, pastinya. Awalnya kami menuju ke SMAN 1 Yogyakarta, bukan untuk meratapi mimpi lama, melainkan sebab memang ada agenda. Aku harus mengantarkan surat izin Juang yang sakit dan tidak bisa datang ke sekolah. Lalu, aku dan Yasmin iseng-iseng foto di depan papan namanya. Hehe.

Setelah itu rencana selanjutnya adalah mengambil beasiswa di Mandiri. Alhamdulillah, kita berdua diridhoi. Yasmin udah ngambil sebelumnya, dia menemaniku saat ini. Syukurlah ada yang bantu. Nggak paham pula caranya. Eh, belum paham maksudnya. Sebelum ke Mandiri, kami mengopi beberapa berkas yang diperlukan terlebih dahulu di fotokopi dekat SMAN 1.

Usai dari Mandiri kami menuju kos sahabatnya Yasmin untuk melakukan beberapa hal. Sumpah ya. Syok. Itu kos, gede amat. Di lantai bawah ada kafenya. Kamar mandi dalam, punya tivi dan AC, bagus banget dah. Allohuakbar. Kek apartemen, wkwk, nggak ding, lebih kecil. Hehe, sok tau banget, padahal aku pun nggak pernah ke apartemen, cuma di drama-drama Korea aja. Hehe.

Usai itu kami menuju rumah makan sebab Yasmin mau beli makan dulu sebelum cus balik ke rumahku. Yeay. Dulu enak banget lancar jaya ngobrolin film barat, sekarang rasanya rada serat, udah lama aku nggak nonton sebab laptopku sekarat. Allohu. Sedih juga, ketika pengen gaspol tapi fasilitas tidak mendukung kok rasa males yang biasanya cuma melambaikan tangan, sekarang lebih berani menarik-narik supaya berdekatan. Duh. Bismillah ya. Harus cari solusi. Huh! Ada banyak jalan menuju Roma uy!

Alhamdulillah, barakallah Yasminku.

Kemudian beberapa hari setelahnya, gantian aku janjian dengan Kinanthi Khairunnisa. Yeay. Kita pastikan sih rencana mau kemana. Waktu itu kepikiran di kepala, perpusda. Ah yaudah, gaskan lah ya. Enak juga ke sana. Kinan menjemputku hehe. Cus langsung kita berangkat setelah sebelumnya menuju SDN Kraton, nganter kunci rumah ke adek kecil, Sobat.

Kinan nih udah lebih gereget aja, sekarang bisa naik motor. Hehehehe. Tambah embul. Tambah enak dipeluk. Tambah punya banyak cem-ceman, ceritanya. Uwadawww, hahaha. Habis waktu kita banyak di Perpusda buat cerita. Kusimak cerita soal tetangganya yang membaperkan banget, hohoho. Alim rajin jamaah di masjid, anak teknik gatau semester berapa, mukanya mirip salah satu pemain dramkor Goblin (belum nonton sih ane, tapi menurutku biasa wae), yang membuat merinding adalah setiap attitudenya sih sebetulnya. MasyaAllah. Sampai eyangnya Kinan aja ikutan baper. Ngekek aku.

Yah, pokoknya kita cerita banyak banget. Aku juga. Soal masalahku belakangan yang rasanya aneh. Kata Kinan, “Yaudah, dibuat plong, jadi dirimu sendiri. Bukan sahabatnya Kinan kalau sok-sokan merasa bersalah. Hahaha.” Elah, bocah. Hahaha.

Hari itu Kinan menemaniku muter Shopping, setelah hari sebelumnya Atim yang nemenin aku (soalnya pas itu kita habis beli makan yang lagi ada promonya, hehehe dasar manusia hemat). Terus, kita tutup pertemuan itu di Progo, soalnya udah mau Maghrib, yaudah sekalian. Untuk pertama kalinya aku sholat di mushola Progo, padahal dulu sering banget ke sini, cuma nggak pernah mencicipi sujud di atas tanahnya. Fyi, musholanya ada di base camp. Masa aku tanya salah seorang bapak di food court, kata beliau, “Wah nggak ada mushola di sini.” Huh, alhamdulillah, ndak apa. Untung kepikiran, harusnya ada loh, buat karyawannya yang hampir seharian di sini. Yekan.

Setelah selesai, kami pun pulang. Barakallah Kinan!

Semoga segala urusan kalian dilancarkan, dimudahkan, dan diberikan barokah😊 Sampai jumpa lagi dengan cerita perjalanan yang menyenangkan. Allah bersamamu.

BUKAN MENUNGGU
Beberapa waktu aku dapatkan catatan yang seharusnya segera ditulis, tapi sebab hal-hal tertentu kuurungkan. Aku takut. Tapi Allah swt pasti paham. Bismillah, ampuni aku ya rabb. Aku tidak akan menunggu sampai ada waktu yang menyuruhku “Tulis, sekarang” melainkan tetap berupaya membenahi niat-niat supaya terjaga dan benar sesuai makna.

1. Tulisan untuk tugas PIP IPM Jogja. Kuberi judul, “Penyedia Payung Sebelum Hujan” demi memberikan impuls pada diriku sendiri yang pada beberapa hal sering acuh bila merasa itu bukanlah amanah yang ditumpukan padaku. Seharusnya aku lebih peka berjaga meskipun tidak diminta. Hehe.

2. Beberapa inspirasi baik dari teman dan keluarga. Di antaranya, soal “kapan-kapan” yang menyebabkan kerancuan cita-cita, diri yang sudah banyak kebobolan soal iman dan perasaan, timbilen atau bintitan inilah yang sedang coba kuresapi hikmahnya, dan lainnya.

3. Tugas menulis artikel iklan untuk Konveksi Mas Azhar. Duh, ternyata yang awalnya kumiliki optimisme tinggi mengerjakan ini, payah sekali akhirnya. Istiqomahku diuji. Allohu.

KEJADIAN HARI INI
Syukurlah beberapa amanah bisa tuntas hari ini dan bukan sekadar jadi wacana. Rasanya tidak ada yang lebih nikmat, selain beberapa tugas tamat. Allohuakbar. Tapi itu semua tidak akan sampai pada kepuasan puncak, sebelum mata memejam dengan sebuah kesadaran : dunia akhirat telah terpenuhi segala kewajiban.

1. Usainya undangan rapat Badko dan Kartu ngaji yang baru
2. Usainya TOR Diskusi Pelajar Urban dan rangkuman obrolan dengan Bunda Rifa perihal Advokasi
3. Konfirmasi persiapan agenda Musycab NA
4. Pertemuan dengan Arifi yang tidak terpikirkan di toko Bude Lastri
5. Beli sate sama dek Sobat di Shopping, oh my Allah, mahal sekali
6. Karena hujan deras, rencana jogging Asbo IPM Jogja terpaksa harus diurungkan, aku dan si kecil menutup puasa dengan hawa romantis di toko Budhe Muji

RESOLUSI 2018
Jadwal rapi, gabut anti 🙂

Yogyakarta, 1 Jumadil Awal 1439