Hai, dramkor lovers! Muehehe, lama nih kayanya nggak ngobrol-ngobrol soal drama. Alhamdulillah, iseng-iseng berhadiah bisa bertemu dan belajar dari drama korea baru berjudul Search WWW. Buatku, uniknya drama ini bersumber dari kuatnya karakter-karakter yang berperan di dalamnya. Ada karakter dari yang heboh, sensitif, bucin, sampai yang cool, sadis, judes banget. Lengkap deehhh pokoknya! Uwww!

 

Nahhh, aku nggak bakal ngupas keseluruhannya. Soalnya panjang sangat, Sahabat. Cuma 16 episode sih, tapi ceritanya agak complicated. Kali ini aku akan terfokus kepada satu tokoh yang sekilas di awal terlihat menyebalkan, tapi di akhir aku semakin menyimpan rasa terkesan—simpati setengah mati, hihihi. Hehehe. Siapa lagi kalau bukan tokoh Song Ga Gyeong sebagaimana telah kusebut di depan? Song Ga Gyeong, atau sapaannya Ga Gyeong, ialah tokoh perempuan perkasa yang di episode-episode permulaan tampak kejamnya tidak ketulungan. Hmmmm, lalu gimana aku bisa merasa terkagum-kagum padanya sampai mau nulis di blog segala?

 

Ga Gyeong

 

 

Mengingat mesin pencarian seperti Gugel, Yahu, dan sebagainya, pernahkah kita berpikir siapa sih yang bekerja di balik itu semua? Apakah hanya tombol-tombol dan fitur-fitur yang membantu kita menemukan segala informasi? Mampukah semua itu bekerja sendiri tanpa kerja otak makhluk seperti kita-kita ini?

 

Tentu, ada ‘orang’ di balik itu semua. Perusahaan mesin pencari seperti Unicorn dan Barro adalah salah satu yang terbesar di Korea. Pada saat itu, Ga Gyeong menjadi salah satu pimpinan di Unicorn bersama seorang sahabatnya, Bai Ta Mi. Karena perbedaan prinsip dimana Ta Mi ialah pribadi yang idealis dan Ga Gyeong dikesankan begitu pragmatis (ini didukung kuat oleh fakta bahwa ia merupakan menantu presdir perusahaan KU Group), jadilah keduanya ndak akur. Beberapa kali Ga Gyeong bertindak ‘diam-diam’ menyalahi aturan atas komando sang ibu mertua. Demi apa? Demi kepentingan politik mertuanya, tentu saja. Ta Mi yang berusaha menahannya malah kena damprat ditendang dari perusahaan. Wadidaww, di situ perang dimulai~

 

Aku sebagai penonton gemes dong sama si Ga Gyeong ini. Dia tuh masak ya manut-manut aja sama mertuanya. Apapun perintahnya dilakuin, bahkan walaupun itu melanggar prinsip-prinsip yang dihormatinya. Why gitu loh? Whyyy?!

 

Apa karena dia terlalu jatuh cinta sama si anak bu presdir ini yang tidak lain adalah suaminya? Uwww~

 

(siap-siap tarik napas kalo agak bucin)

 

Semakin jauh aku ikutin episodenya, satu persatu kartu rahasia Ga Gyeong dibuka. Ternyata hubungannya dengan suaminya juga tidak baik-baik saja. Walaupun sang suami sebetulnya cukup ada perhatian padanya, tapi tetep aja Ga Gyeong selalu menunjukkan betapa hubungan mereka ‘nggak harmonis’. Soooo, jadi hipotesis tadi SALAH: Ga Gyeong sama sekali ndak nunjukin tanda-tanda ada rasa sama suaminya sendiri (mari menghela napas karena nggak jadi bucin). Aku jadi makin kepo motivasi apa yang membuat dia super manutan dan super patuh sama sang ibu mertua. Jeng jeng jenggg!

 

Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga. Selama-lama motivasi asli Ga Gyeong tidak terlihat, akhirnya bakal terkuak juga. Ternyata nih, Sahabat, pernikahan Ga Gyeong sama anak dari KU Group itu emang cuma didasari oleh kepentingan politik antara keluarga Ga Gyeong dan keluarga KU Group sendiri. Jadilah dalam prosesnya, Ga Gyeong nggak niat dong ya jadi istri. Padahal yaa padahal yaa suaminya tuh aslinya peduliiiii banget sama diaaa huehueee (hehe, ini adalah suara penonton yang malah baper sendiri, maaf, abaikan).

 

Ga Gyeong berdiri bersama suaminya saat kedua orang tuanya berlutut di hadapan sang ibu mertua.
Ga Gyeong berdiri bersama suaminya saat kedua orang tuanya berlutut di hadapan sang ibu mertua.

 

Hidup seorang Ga Gyeong selama ini sebenarnya penuh setiran, selalu di bawah kontrol orang-orang di sekitarnya. Sejak kecil orang tuanya sendiri selalu menuntutnya begini begitu. Termasuk untuk menikah merekalah yang memaksa Ga Gyeong memilih pasangan yang tiada lain dan tiada bukan hanya demi menyelamatkan perusahaan keluarga, dengan cara menggandeng KU Group untuk besanan. Ehhhh, sekarang ia harus ‘seolah-olah’ menjadi anjing dari mertuanya sendiri. Sang mertua ini begitu oportunis dan sering memanfaatkan posisi Ga Gyeong sebagai pimpinan perusahaan search engine Unicorn untuk memalsukan data, mengupload berita hoaks, mengarahkan opini pembaca lewat cara-cara yang tercela. Haduduuu, itu semua demi kepentingan politik pribadinya!!!

 

Sampai pada puncaknya, menyadari banyak hal telah disingkirkan dari dirinya; perusahaannya, kemerdekaannya, nyaris juga sahabat-sahabatnya, Ga Gyeong menyadari ada batas-batas dalam dirinya yang terus menerus dilanggar oleh sang mertua, ia pun akhirnya ingin angkat bicara.

 

Ketika sang mertua memintanya untuk mengunggah sebuah informasi palsu di ruang web Unicorn demi kepentingan politik, Ga Gyeong yang sudah gerah tidak mengiyakan permintaan tersebut. Waduhduhduh. WALHASIL? Ya dilabrak dong. Mana adegan ngelabraknya buat deg-degan lagi, wkwk, atau aku yang berlebihan ya kali.

 

Cara bicara sang mertuanya sungguh meremehkan sekali, penuh geram, penuh sengit, kira-kira begini:

 

“Kenapa kamu? Mau tiba-tiba bertindak sok jadi orang yang adil?”

 

Menurutku, tepat sasaran dan jos banget sih pertanyaannya itu :”) Bayangin aja orang yang selama ini selalu bertindak kejam dan curang, tiba-tiba mau berubah haluan, yaaa kan nggak mudah dan pasti diremehkan. Bagiku, pertanyaan sang ibu mertua ini jadi tantangan pertama dan utama untuk Ga Gyeong.

 

Apa kemudian yang dijawab Ga Gyeong????

 

“Unicorn ini punyaku, jadi itu terserah aku.” Wohoooo wohooo wohoo! Aku sukak banget sih jawabannya! Padahal udah kutebak jawabannya bakalan yang berbau moralis gitu, tapi ini, konkrit dan berani. Cocok! Cocok dengan tokohnya juga!

 

Di sinilah, satu hal penting yang aku belajar banget dari sosok Mbak Ga Gyeong ini. Bahwa bukan perkara mudah untuk tiba-tiba kita mangkir dari jalan yang keliru, tentu banyak tantangan yang akan menunggu. Ketika kita terbiasa dengan sesuatu, hal yang mengikat, dan tiba-tiba terpikir bahwa kita seharusnya tidak di situ, maka butuh sebuah keberanian besar untuk betul-betul menyatakan bahwa kita sungguh ingin merdeka.

 

Seperti Ga Gyeong yang sudah sangat terikat dengan ambisi politik ibu mertuanya yang selalu bermain dengan cara kotor, akhirnya hubungan mereka ia buat kendor. Bahkan dia pengen bener-bener lepas!!! Ga Gyeong ingin merdeka! Ia ingin kembali memeluk prinsip-prinsipnya. Bodo amat mau didamprat sama mertua atau siapapun juga. Prinsipnya adalah hidupnya. Dia hidup bersama prinsipnya.

 

Merdeka!!!

 

 

Ga Gyeong is smiling

 

Yogyakarta, 11 Shafar 1441 / 10 Oktober 2019