Kisah 1001 Fajar
Puisi, Cerpen, dan Semacamnya

CERPEN “Shame. Aggh!!”

Keluar dari ruangan ini aah rasanya lega sekali, fikir Rani. Setelah satu jam lebih mendengarkan ceramah anti narkoba, akhirnya ia bisa bebas lagi. Wow, keadaan kelas sudah sangat sunyi sore itu. Nah sekarang waktunya pulang, tapi.. Rani teringat sesuatu.
                “Oh iya…..Aya. Kalau aku tinggal, nanti aku diamok lagi sama tu gorilaa,” gumam Rani.
                Dari arah lain, tiba-tiba Aya datang. “Ayo!” Katanya serentak menarik tangan Rani ke parkiran sepeda. “Sana ambil sepeda, aku tunggu di depan ya, nanti aku boncengin dech!”
                Rani segera menghampiri sepedanya yang masih bersandar di parkiran. Membawanya keluar menuju pintu gerbang sekolah. Di sana hanya ada kira-kira 5 orang yang masih menunggu jemputan. “Tunggu bentar yaa..” suara Aya tiba-tiba mengagetkan Rani.
                “Mau apa lagi sih? Kapan nih pulangnya? Aku capek,” keluh Rani tak sabaran.
                “Maka dari itu, istirahat bentaran ya..”
                “Yadehhh..”
                Rani dengan kesal menaiki tempat boncengan, dengan santainya. Rani dengan sangat malas memainkan sepedanya itu. Kakinya dinaikkan naik-turun.. Sampai…. Brakkk!!
                Rani.
                Dan.
Sepedanya.
                Terjatuh.
                Hingga.
                Membuat.
                Semua.
                Orang.
                Menoleh.
                Padanya.
                “Kamu kenapa, Ran?” Aya bertanya terlalu polos. Bahkan Rani menyeru dalam hati ‘ini cewek pahpoh,blo-on,atau gila sih. Jelas-jelas gue jatuh, masih tanya kenapa.
                Itu memalukan, gerutunya dalam hati……… Rani lupa bahwa sepedanya belum distandarkan. Sehingga saat kakinya dinaikkan, sepedanya jatuh.. Aghh. Semua orang menoleh padanya. Tidak tertawa dan tidak membantu. Membuatnya semakin maluuuuu…………… Shame!!!

Related posts

Puisi “Singkatan Namaku yang Kehilangan Huruf Tengahnya”

Ahimsa Wardah
6 tahun ago

CERPEN “Falling In Love with A Best Friend”

Ahimsa Wardah
11 tahun ago

Puisi: Malam Tidak Dingin

Ahimsa Wardah
9 tahun ago
Exit mobile version