Kisah 1001 Fajar
Puisi, Cerpen, dan Semacamnya

PUISI‎ “Otak Kosong”

Aku kosong
Hampa
Tak berisi
Aku hanya bisa memandang tanpa mengerti
Mendengar tanpa mengerti
Berbicara tanpa mengerti
Bergerak tanpa mengerti
Aku seperti boneka, atau mungkin memang boneka
Aku melalui banyak kemungkinan
Namun semua itu hanya seperti kereta api yang lewat
Aku seperti waktu
Hanya memandang apa yang dilalui, tanpa peduli hal itu
Aku hanyalah air
Yang mengalir tanpa tujuan, mengikuti kemanapun haluan
Yang tak pernah ingin mengetahui
Seperti seorang buta yang bisa melihat
Bagai seorang bisu yang mampu berbicara
Bak seorang tuli yang dapat mendengar
“Tidak penting”
“Apa peduliku?!”
“Omong kosong”
Akulah yang mengucap semua itu
Akulah pencetus kalimat tak bermoral itu
Aku tak pernah memulai maupun mengakhiri
Aku hanya melewati, melewati bidang kosong
Bodoh! Kosong tak berisi!
Bodoh! Hampa tanpa arti!
Bodoh! Bodoh! Bodoh! Orang yang berotak kosong!!

Related posts

Puisi: Malam Tidak Dingin

Ahimsa Wardah
9 tahun ago

Puisi “Singkatan Namaku yang Kehilangan Huruf Tengahnya”

Ahimsa Wardah
6 tahun ago

CERPEN “Efek Over Gelisah”

Ahimsa Wardah
9 tahun ago
Exit mobile version